Rabu, 13 April 2016

RESENSI FILM GOOD WILL HUNTING



SUTRADARA       : GUS VAN SANT
PEMAIN               : Matt Damon
 Robin Williams
 Ben Affleck
 Minnie Driver
GENRE                : DRAMA

Good will Hunting adalah film yg bergenre drama dan dirilis pada tahun 1997. disutradarai oleh Gus van Sant, syutingnya berlokasi di Boston, Massachussetts,
Will Hunting, adalah seorang pemuda yang memiliki permasalahan  dengan masa lalunya. Dia seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga angkatnya. Hidup dengan keluarga angkatnya dipenuhi dengan penyalahgunaan dan penelantaran. Karena pengalaman ini, mempengaruhi cara Will berinteraksi dengan orang-orang. Sulit baginya untuk mempercayai orang lain karena Will  tidak ingin mengambil risiko terluka lagi.Will bekerja sebagai petugas kebersihan di MIT, Amerika Serikat. Secara diam-diam, dia berhasil memecahkan sebuah soal tantangan Prof.Gerald yang sebetulnya diberikan kepada muridnya.
Kampus menjadi heboh ketika tahu-tahu soal super sulit tersebut berhasil dipecahkan. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar itu. Hingga akhirnya secara tak sengaja, Prof.Gerald, memergoki Will tengah menyelesaikan soal lain di papan tulis koridor kampus. Will yang kepergok langsung memutuskan berhenti bekerja. Karena masa lalu yang begitu buruk membuat Will menjadi mudah terpacu emosi tetapi belum memasuki tahap brutal. Suatu hari dia pernah memukuli gerombolan yang baru saja mengganggu seorang cewek, Will semakin kesal setelah tahu bahwa gerombolan yang mengganggu cewek tersebut pernah mengganggu dirinya waktu TK. Will harus berurusan dengan polisi karena ia telah mengeroyok seorang polisi yang bertugas melerai pertarungan antara Will dengan gerombolan tersebut, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya serta harus mengikuti sidang.
Prof. Gerrald masuk ke pengadilan Will dan campur tangan atas namanya, menawarkan pilihan: baik akan bisa pergi ke penjara, atau dia bisa dilepas ke pribadi Lambeau yang pengawasan, dimana dia harus belajar matematika dan melihat seorang psikoterapis. Akan memilih yang terakhir meskipun Will tampaknya percaya bahwa dia tidak perlu terapi. Kegagalan untuk menindaklanjuti dengan tugas-tugas akan menyebabkan dia untuk melayani waktu di penjara. Akan menghadiri sesi terapi tetapi mereka mengakhiri semua dengan terapis menyerah karena kejenakaan. Kemudian, Profesor Gerrald memutuskan untuk memanggil Sean McGuire, teman lamanya dari sekolah yang berasal dari South Boston seperti Will, untuk mencoba dan membuat terobosan.
Sean dan Will akhirnya memulai sisi terapi mereka. Awalnya Will gagal untuk membawa mereka serius. Tetapi dengan ketekunan dan ketulusan Sean, memungkinkan Will untuk terbuka kepadanya. Dalam sesi kemudian Sean menceritakan pengalamannya bagaimana ia bertemu dengan istrinya. Sean bercerita tentang bagaimana ia menyerahkan tiket untuk melihat Red Sox di seri dunia 1975, untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama orang asing di Bar, yang sekarang menjadi istrinya. Akhirnya Will dan Sean menjadi lebih akrab dan Will bersedia menceritakan pengalaman masa lalunya yang kelam.
Sementara itu Prof.Gerrald, mendorong apakah begitu sulit untuk unggul yang pada akhirnya Will menolak untuk pergi wawancara kerja yang telah disiapkan oleh Prof. Gerrald, untuk posisi yang lebi menantang bahkan dengan bakat yang sangat besar. Bahkan, Prof. Gerrald dan Sean juga bertengkar tentang masa depan Will, Will kebetulan menyaksikan argumen ini marah entah bagaimana bertindak sebagai katalis untuk keputusannya untuk memasuki tingkat yang lebih dalam kepercayaan dan berbagi dengan Sean. Dia rupanya menyadari dari peristiwa ini bahwa situasi ini sedikit lebih kompleks dari Will vs Dunia. Dia sekarang melihat bahwa mentor adalah setiap bit sebagai manusia, bisa keliru, dan bertentangan dalam keadaannya. 
Skylar (Cewek yang ditemui Will di Bar Harvard), meminta Will untuk pindah ke California bersamanya, dimana dia harus melanjutkan sekolah kedokteran di Stanford University School of Medicine. Will memikirkan hal tersebut dengan panik. Dia menolakpenelitian matematika ia telah lakukan dengan Prof. Gerrald. Sean menunjukkan bahwa Will begitu mahir mengantisipasi kegagalan dimasa depan dalam hubungan interpersonal bahwa ia sengaja menyabotase mereka dalam rangka menghindari resiko rasa sakit emosional. Ketika Will menolak untuk membeikn jawaban yang jujur tentang apa yang ingin ia lakukan untuk hidupnya. Will kemudian memberitahu Chuckie bahwa ia ingin menjadi buruh selama sisa hidupnya. Chuckie menjawab bahwa hal itu akan jadi penghinaan epada teman-temannya untuk Will membuang – buang potensinya, dan bahwa keinginannya adalah bahwa Will harus meninggalkan untuk mengejar sesuatu yang lebih besar. Will terpaksa menerima salah satu tawaran pekerjaan yang ditur oleh Prof. Gerrald.
                    Pada sesi lain terapi, Sean dan Will berbagi bahwa mereka berdua korban penganiayaan anak, dan Sean membantu Will untuk menerima bahwa kekerasan yang ia terima itu bukan salahnya. Setelah membantu Will meyelesaikan masalah itu, Sean mendamaikan dengan Prof. Gerrald dan memutuskan untuk mengambil cuti untuk perjalanan dunia. Ketika teman-teman Will menyajikan dia dengan Nova Chevrolet dibangun kembali untuk ulang tahun ke-21, ia memutuskan untuk menyampaikan penawaran yang menguntungkan pekerjaanya dan pergi ke California untuk menyatukannya dengan Skylar.
Film ini mengajarkan:
1) Semua orang takut untuk gagal, tetapi setidaknya mereka telah mencoba. Jangan takut berusaha.
2) Kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Ada kalanya orang pintar di bidang akademis, tapi bidang lainnya tidak. Will mengalami hal ini.
3) Penyakit mental lebih mengerikan daripada penyakit jasmani. Mereka terus menggerogotimu. Temukan penyebabnya dan sembuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar